RSS
Facebook
Twitter

Senin, 17 Agustus 2015

Bahaya Penyakit Epilepsi Pada Anak

Pengertian, Gelaja dan Jenis-jenisnya

Epilepsi atau penyakit ayan, adalah gangguan fungsi otak yang mengakibatkan serangan singkat,
serangan itu biasanya berlangsung paling lama lima menit. Penyakit epilepsi merupakan penykait yang dapat terjadi pada siapapun orang tua maupun anak anak dan walaupun dari garis keturunan tidak ada yang pernah mengalami epilepsi. Penyakit Epilepsi tidak dapat menular ke orang lain karena hanya merupakan gangguan otak dan tidak dipicu oleh kuman virus dan bakteri.

Gejala Yang Dapat Ditimbulkan

1.Tatapan mata kosong
Jika anak berhenti melakukan apa yang sedang dia lakukan dan menatap dengan tatapan mata kosong seperti melamun, orang tua harus waspada. Gejala ini disebut sebagai kejang petit mal (petit mal seizure). Lengan atau kepala anak mungkin akan tampak lunglai, namun kejang jenis ini biasanya tidak akan menyebabkan anak jatuh ke bawah atau kehilangan kesadaran. Setelah kejang berakhir (berlangsung dalam waktu 30 detik sampai satu menit) anak tidak akan menyadari apa yang telah terjadi.

2.Kejang total (total convulsions)
Kejang grand mal (grand mal seizures) adalah penyebab kejang total tubuh. Kejang ini merupakan kejang yang paling serius. Kejang total akan menyebabkan anak jatuh ke tanah dan kehilangan kesadaran. Kejang total biasanya berlangsung sekitar 2 sampai 5 menit. Selama kejang berlangsung tubuh anak akan kaku dan bergetar tak terkendali. Anak mungkin akan kehilangan kontrol kandung kemihnya, sehingga keluar air seni tanpa disadarinya. Selain itu, air liur mungkin juga akan keluar disertai bola mata anak yang memutar ke belakang. Setelah kejang berakhir, anak akan bingung selama beberapa menit, otot-ototnya menjadi sakit dan akan tertidur untuk waktu yang lama.

3.Kedutan (twitching)
Meskipun kedutan dapat muncul pada berbagai jenis epilepsi, namun akan terlihat lebih jelas pada epilepsi fokal. Kedutan biasanya bersifat lokal, kemungkinan dimulai pada satu jari atau telapak tangan. Kemudian akan semakin memburuk, menjalar hingga ke lengan kemudian menyebar sampai sebagian atau seluruh tubuh menjadi berkedut. Sebagian anak tetap sadar, namun sebagian yang lain akan kehilangan kesadaran saat mengalami gejala ini.

4.Aura
Aura dianggap sebagai tanda peringatan. Aura terjadi sesaat sebelum kejang berlangsung. Sebuah aura dapat menyebabkan anak tiba-tiba merasa sakit tanpa sebab, mendengar suara yang tidak nyata, atau mencium bau yang tidak ada sumbernya. Anak juga akan mengalami masalah dengan penglihatan atau perasaan aneh di suatu tempat di bagian tubuhnya, terutama di perutnya. Walaupun anak mungkin tidak mengenali tanda-tanda peringatan sebagai aura, seiring berjalannya waktu Anda akan dapat menghubungkan tanda-tanda awal dengan serangan epilepsinya.

Banyak orang yang berasumsi bahwa penyakit epilepsi atau biasanya dikenal dengan istilah ayan ini hanya satu jenis dan satu sebab yakni kejang-kejang, padahal epilepsi sendiri memiliki klasifikasi-klasifikasinya sendiri dimana kejang-kejang ialah epilepsi yang sudah pada klasifikasi kedua. Klasifikasi umum epilepsi yang biasanya terjadi pada si penyandang, dimana klasifikasinya ialah :

1.Epilepsi Partial Seizure
Gejalanya, anak suka melamun namun masih sadar akan sekelilingnya

2.Epilepsi Generalized Seizures
Gejalanya, melamun yang berlanjut menjadi tak sadarkan diri plus badan lemas untuk beberapa waktu tertentu, dan biasanya itu terjadi ketika si anak mengalami kelelahan atau aktivitas jantung meningkat.

3.Epilepsi General Tonic Clonic Seizure
ini terjadi, bila kondisi gangguan organik di otaknya sudah banyak. Biasanya penderita tak sadarkan dirinya diiringi dengan hentakan seluruh badan atau kejang-kejang selama satu sampai tuga menit.

4.Unclassifed Epileptic Seizures
Gejalanya, biasanya epilepsi ini akan membuat seseorang langsung tak sadarkan diri diiringi dengan kejang-kejang dan dengan penyebab epilepsi yang sudah tak bisa terdeteksi.
Epilepsi memang akan mempengaruhi otak anak, disebabkan karena otak yang sedang berkembang sangat rentan terhadap perubahan dari dalam atau luar tubuh. Pada anak, epilepsi dapat mempengaruhi fungsi kognitifnya yaitu kemampuan dalam belajar, menerima dan mengelola informasi dari lingkungan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Ciri-Ciri Penyakit Epilepsi

A. Epilepsi Umum

1. Epilepsi Petit Mal
Epilepsi petit mal adalah epilepsi yang menyebabkan gangguan kesadaran secara tiba-tiba, dimana seseorang menjadi bengong dan tidak sadar tanpa reaksi apa-apa, dan setelah beberapa saat bisa kembali normal melakukan aktivitas seperti semula.
2. Epilepsi Grand Mal
Epilepsi Grand Mal adalah epilepsi yang terjadi secara mendadak, dimana penderitannya hilang kesadaran lalu kejang kejang dengan napas berbunyi ngorok dan mengeluarkan buih/busa dari mulut.
3. Epilepsi Myoklonik Juvenil
Epilepsi Myoklonik Juvenil adalah epilepsi yang mengakibatkan terjadinya kontraksi singkat pada satu atau beberapa otot mulai dari yang ringan tidak terlihat sampai yang menyentak hebat seperti jatuh tiba-tiba, melemparkan benda yang dipegang tiba-tiba dan lain sebagainya. 

B. Epilepsi Parsial (Sebagian)

1. Epilepsi Parsial Sederhana
Epilepsi parsial sederhana adalah epilepsi yang tidak disertai hilang kesadaran dengan gejala kejang-kejang, rasa kesemutan atau rasa kebal disuatu tempat yang berlangsung dalam hitungan menit atau jam.
2. Epilepsi Parsial Kompleks
Epilepsi parsial kompleks adalah epilepsi yang disertai gangguan kesadaran yang dimulai dengan gejala parsialis sederhana namun ditambah dengan halusinasi, terganggunya daya ingat, seperti bermimpi, kosong pikiran, dan lain sebagainya. Epilepsi jenis ini bisa menyebabkan penderita melamun, lari tanpa tujuan, berkata kata sesuatu yang diulang-ulang, dan lain sebagainya (otomatisme).

Penanganan Penyakit Epilepsi Pada Anak

Ketika terjadi serangan pada anak anda, misalnya kejang, anda jangan panik dan tetap harus tenang. Epilepsi dapat disembukan dan bukan jenis penyakit yang dapat menular baik melalui udara maupun air liur dan bukan juga jenis penyakit turunan. Anda tidak perlu memasukan benda apapun ke dalam mulut penderita karena akan menyebabkan penderita muntah. Longgarkan atau buka semua pakaian yang dikenakan oleh anak anda dan posisikan dengan kepala miring untuk memudahkan ia bernafas. Cukup, jauhkan benda-benda keras yang bisa membuatnya terbentur atau benda yang dapat membuatnya terluka. Jika kejang yang terjadi dari penyakit epilepsi pada anak dirasa berbahaya, segera bawa anak ke dokter untuk dilakukan diagnosis dan pemeriksaan lainnya. Setelah kejang yang dialami berhenti biarkan anak anda untuk melanjutkan istirahatnya. Mungkin kejang yang dialami dapat membuat anak anda menjadi lelah.

Demikian Pembahasan Mengenai Bahaya Penyakit Epilepsi Pada Anak, semoga artikel ini dapat bermanfaat dan terimakasih telah mengunjungi blog saya.

1 komentar:

  1. thanks atas infonya, ditunggu artikel yang lainnya

    http://acemaxsok.com/obat-herbal-penyakit-miom/

    BalasHapus